Menyimak Aktivitas Transfer Milan Menjelang Jendela Transfer Resmi Dibuka


Antusiasme tifosi Rossoneri tiba-tiba membumbung tinggi saat sang Presiden Berlusconi berjanji akan mengucurkan dana besar untuk belanja pemain bintang di bursa transfer musim panas kali ini. Berapa pun uang yang dibutuhkan Milan untuk merekrut pemain bintang, akan kami sediakan, demikian celotehan Berlusconi beberapa waktu lalu. Sesumbar tersebut memang bukan isapan jempol semata, setidaknya penrnyataan itu dilontarkan Berlusconi tak lama setelah sebagian saham Milan dibeli Bee Taechaubol, alasan inilah yang membuat para pendukung Milan percaya bahwa dana besar yang disuarakan sang Presiden bakal benar-benar mengucur di bursa transfer kali ini. Mengingat 2 tahun belakangan aktivitas transfer Milan sangat payah, dan berbanding dengan hasil prestasi yang jeblok, tak heran bursa transfer kali ini diharapkan bakal menjadi modal besar untuk usaha kebangkitan Milan kembali ke jalur yang pantas.

Mr.Bee sepakat beli 48% saham Milan dari Berlusconi

Dengan dana mewah yang siap digelontorkan, Milan pun dikait-kaitkan dengan sejumlah pemain bintang dari berbagai klub top eropa. Ibra jadi nama paling panas yang diberitakan bakal ditarik kembali oleh il Diavolo Rosso. Kemudian ada nama Jackson Martinez yang berkibar bersama Porto, Geoffrey Kondogbia dari Monaco, Edinson Cavani, Gonzalo Higuain, Matt Hummels dan masih banyak lagi pemain-pemain papan atas yang dirumorkan bakal gabung dengan Milan. Rumor-rumor tersebut menyeruak bukan tanpa alasan, meski Milan beberapa tahun ini terlihat payah di bursa transfer, pada kenyataannya bertahun-tahun lalu Milan termasuk salah satu klub yang gemar belanja pemain mahal di bursa transfer. Tengok saja daftar pemain termahal yang pernah dibeli milan di masa lalu, disitu bercokol nama-nama besar seperti Manuel Rui Costa yang dibeli dari Fiorentina seharga 41,35 juta euro (termahal sepanjang sejarah Milan), Pippo Inzaghi dari Juve seharga 36,15 juta euro, Sandro Nesta dari Lazio seharga 31 juta euro, dan masih banyak lagi pemain besar dengan harga mahal lainnya yang menjadi sejarah besar AC Milan di masa lalu. Dana besar dan kemampuan Galliani sebagai negosiator ulung adalah sebuah jaminan Milan bakal mendapatkan banyak pemain berkelas untuk mengarungi kompetisi musim depan.


Target sudah ditetapkan, pergerakan sudah dilakukan sejak sebelum bursa transfer resmi dibuka. Galliani dikabarkan telah sibuk terbang kesana kemari untuk melakukan pendekatan dan negosiasi dengan target-target utama Milan. Jackson Martinez adalah target pertama yang sudah begitu dekat untuk bergabung, kesepakatan dikabarkan sudah terjalin dengan Porto sebagai klub pemilik Martinez, harga 35 juta euro yang merupakan klausul buy-out si pemain telah siap dibayar oleh Milan, tinggal menunggu Martinez melakukan tes medis, dan penandatanganan kontrak pun dapat dilakukan. Sialnya si pemain sedang membela negaranya di Copa America dan belum bisa mengabulkan permintaan tes medis Milan hingga tugasnya membela Kolombia tuntas. Disitulah tragedi terjadi, Atletico Madrid yang telah resmi melepas Mandzukic ke Juve, tiba-tiba masuk mengganggu Milan. Atletico telah menyanggupi harga Martinez, dan bersedia melakukan penandatangan kontrak tanpa perlu melakukan tes medis (satu hal yang tak bisa dilakukan Milan). Alhasil, menurut kabar-kabar yang beredar di eropa sana, sang pemain pun memilih bergabung dengan Atletico Madrid, yang juga punya keistimewaan akan bermain di Liga Champions musim depan (lagi-lagi sesuatu yang tak dimiliki Milan).

Kondogbia yang lebih memilih Inter

Kemudian ada Geoffrey Kondogbia yang saat itu diyakini oleh media-media eropa telah begitu dekat bergabung dengan kubu merah hitam. Galliani sendiri terbang langsung ke Monaco untuk mengurus kepindahan Kondogbia ke Milan. Monaco dikabarkan meminta 35 juta euro dan telah disanggupi oleh Milan, kesepakatan dengan si pemain pun dikabarkan telah terjalin, tinggal membicarakan beberapa tambahan detail dalam kontrak saja. Kemudian tiba-tiba Inter Milan datang dan merusak semua proses yang tengah diurus oleh Galliani. Fakta ada Inter yang maju sebagai pesaing Milan, membuat Monaco berubah pikiran untuk menaikkan harga Kondogbia hingga 40 juta euro, ditambah si pemain pun menaikkan permintaan gajinya. Persaingan derby kota Milan dalam memperebutkan Kondogbia pun memanaskan media-media Italia. Setelah proses persaingan berlangsung selama beberapa hari, Inter kemudian keluar sebagai pemenang, hingga beberapa hari lalu Kondogbia resmi dinyatakan sebagai pemain baru Inter. Sebuah pukulan telak bagi kubu Milan yang tengah berharap bakal segera kedatangan pemain bintang.


Dua kegagalan tersebut tak pelak membuat banyak pendukung Milan kecewa, apalagi dalam kasus Kondogbia yang membuat Milan seolah telah dipecundangi rival sekota yang sangat dibenci para fans. Dana besar dan Mr.Galliani ternyata tak menjamin keberhasilan mendapat setiap target yang duburu Milan. Kemudian dalam beberapa hari ini, Milan juga dikabarkan bakal gagal lagi mendapatkan target transfernya, Axel Witsel dikabarkan menolak Milan karena alasan tak bermain di Liga Champions, sedangkan Luiz Adriano dikabarkan telah sepakat dengan klub arab Al-Ahli. Kegagalan demi kegagalan yang berujung kekecewaan tersebut pastinya bakal membuat Milan semakin kesulitan untuk mendapatkan pemain berkualitas, namun sebagai seorang fans sejati tentunya kita harus selalu bersabar dan tak kehilangan harapan, bahwa Milan bakal segera kedatangan pemain bintang demi memuluskan misi kembali ke papan atas.


Sebagai fans sejati Milan, kita tentunya sudah begitu rindu pada momen-momen kejayaan Milan seperti pada gambar di atas. Kita rindu para pemain Milan yang sangat kita idolakan itu kembali mengangkat trofi kompetisi bergengsi. Dan kejayaan saat ini nampaknya hanya bisa dibangun dengan banyak uang untuk membeli pemain-pemain berkualitas. Jendela transfer masih panjang, peluang merekrut pemain-pemain berkualitas masih sangat terbuka lebar, so mari kita tunggu siapa saja idola baru yang bakal merapat, Forza Milan!

0 komentar

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan bahasa baik dan sopan, Forza Milan!