5 Hal yang Bisa Kita Pelajari dari Audi Cup 2015 (Bayern 3-0 Tottenham 2-0)


Audi Cup 2015 menjadi ajang pra-musim yang sangat berharga bagi Milan. Betapa tidak, dengan hasil mengecewakan (kalah 3-0 dari Munchen dan 2-0 dari Tottenham), kini kita menjadi tahu betapa masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan oleh Sinisa Mihajlovic dan seluruh pemain, demi mempersiapkan diri untuk Serie A 2015/2016. Berbeda dengan hasil dari ICC yang berlangsung di China, dimana kita dusuguhi permainan cukup bagus dengan hasil yang cukup memuaskan, di Audi Cup ini, Milan hancur lebur dengan kemasukkan 5 gol tanpa mampu mencetak satu gol pun ke gawang lawan-lawannya. Dengan hasil tersebut, dalam laga-laga pramusim melawan klub kompetitif, sejauh ini Milan cuma mampu membukukan satu kemenangan saja (1-0 melawan Inter), dengan 4 kekalahan (dari Lyon, Madrid, Bayern, dan Tottenham), kemasukkan 7 gol, dan mencetak 2 gol saja (yang bukan dari para penyerang).

Di Audi Cup 2015 ini, kira-kira apa saja yang dapat kita pelajari dari permainan tim kesayangan kita? Nah kali ini, penulis akan mencoba memberikan daftar 5 hal yang bisa kita pelajari dari 2 pertandingan Audi Cup 2015. Apa saja? Langsung saja kita bahas satu persatu.

Lini Belakang Menunjukkan Kelemahannya


Setelah tampil sangat baik dengan cleansheet di 2 laga ICC melawan Inter dan Madrid, lini pertahanan Milan dihancurkan Bayern dan Tottenham di Audi Cup kali ini dengan berondongan 5 gol dari 2 laga. Lini belakang Milan seperti tak punya seorang komando yang bisa diandalkan untuk memimpin dan menyusun sistem pertahanan dengan baik.  Hal ini seolah menegaskan betapa perlunya Milan merekrut amunisi baru untuk meningkatkan kualitas lini pertahanannya. Romagnoli yang jadi buruan utama harus segera didatangkan manajemen, demi memberikan rasa aman pada gawang Milan sebelum kompetisi resmi segera bergulir. Rodrigo Ely mungkin masih bisa dimaafkan, karena kurangnya jam terbang yang ia miliki, sementara Mexes, Zapata, Alex dan Paletta yang telah cukup senior dan berpengalaman malah tampil payah dan masih belum mampu menjadi pemimpin yang baik di lini belakang Milan. Di pertandingan melawan Bayern, harusnya kita bisa kebobolan lebih banyak gol, Zapata memang tampil baik, namun belum cukup baik untuk menghindarkan gawang Milan dari serangan-serangan hebat para pemain Bayern. Dan lagi ia sepertinya bukan tipe organisator yang mampu menjadi pemimpin di lini belakang seperti yang dulu pernah ada dalam diri Nesta dan Thiago Silva.

Masih Banyak Pekerjaan untuk Membenahi Lini Tengah Milan

@acmilan.com
Dalam 2 pertandingan, terutama saat berhadapan dengan Bayern, lini tengah Milan seolah tenggelam oleh apiknya permainan possesion yang diperagakan tim asuhan Pep Guardiola tersebut. Tak ada pergerakan dan kombinasi bagus yang diperlihatkan, Miha nampaknya masih belum menemukan komposisi yang tepat untuk lini tengah Milan. Berbagai kombinasi pemain pernah dicoba, De Jong-Bertolacci-Bonaventura yang dipasang sebagai starter saat melawan Bayern tampil sangat mengecewakan, Bonaventura dan Bertolacci yang diharapkan mampu memberikan kreativitas untuk lini tengah Milan, sama sekali tidak menunjukkannya di pertandingan ini. Bertolacci masih bermain sangat gugup, belum ada kualitas bagus yang sebelumnya ia tunjukkan bersama Genoa, mungkin ia cukup terbebani dengan label harga mahal yang dibayar Milan untuk memboyongnya.

Sementara Montolivo, Poli, dan Mauri yang dipasang di pertandingan melawan Tottenham juga tampil tak terlalu bagus. Montolivo sepertinya mengalami penurunan performa yang drastis dari apa yang sering ia perlihatkan dalam beberapa tahun belakangan. Banyak sekali umpan-umpan gagal yang datang dari kakinya. Sementara Poli masih tampil angin-anginan, belum ada konsistensi permainan yang bisa ia berikan. Dan Mauri, tampil cukup berenergi namun masih belum cukup bagus, mungkin karena ia masih beradaptasi dengan pemain lainnya di Milan.

Siapa Gelandang Serang Utama Milan?

@acmilan.com
Gelandang serang atau trequartista adalah seseorang yang harus mampu memberikan kreativitas dan mengubah permainan tim, dan dari sekian banyak opsi yang dimiliki, nampaknya masih belum ada pemain yang benar-benar mendapat garansi untuk menjadi gelandang serang inti dalam skuad Sinisa Mihajlovic. Honda belum memperlihatkan permainan yang sangat apik, performanya masih belum konsisten. Bonaventura rasanya lebih cocok bermain sebagai gelandang tengah, mungkin hanya Suso yang cukup layak untuk mengisi pos ini, melihat permainannya cukup merepotkan bek lawan saat pertandingan melawan Tottenham. Menez mungkin bisa jadi solusi, setelah pulih dan 100% fit, semoga ia akan mampu memberikan apa yang diharapkan untuk pos gelandang serang Milan musim ini.

Bacca Masih Tumpul

@acmilan.com
Sejauh ini, Carlos Bacca masih belum memberikan gol buat Milan, meski banyak sekali peluang yang ia dapatkan dalam beberapa pertandingan pramusim yang sudah dimainkan. Finishingnya masih
jauh dari harapan, apa yang ia tunjukkan bersama Sevilla selama 2 musim ke belakang masih belum mampu ia tunjukkan pada supporter Milan. Mungkin karena ia masih beradaptasi setelah baru bergabung selama beberapa minggu saja.
Melihat seorang striker berkelas gagal memanfaatkan berbagai peluang bersih, tentunya memberikan sedikit kehawatiran tersendiri, apalagi statistik mengatakan kalau Bacca adalah salah satu finisher terbaik di dunia, performanya musim lalu menempatkan ia dalam daftar teratas striker paling efesien soal pemanfaatan peluang. Namun, kepercayaan harus tetap kita pelihara, semoga dengan berjalannya waktu, Bacca akan mampu menunjukkan performa yang layak sesuai dengan harga yang dibayar Milan untuk membelinya.

Niang Harus Menepi untuk Waktu yang Cukup Lama

@acmilan.com
Mbaye Niang yang diharapkan akan mampu memberikan banyak kontribusi di musim ini, malah harus menepi untuk waktu yang cukup lama karena cedera metetarsal yang ia dapatkan kala bermain melawan Bayern. Niang dikabarkan harus menepi selama 6 minggu, dengan waktu pemulihan selama 4 minggu. Dengan adanya kabar ini, Sky Italia melaporkan bahwa Milan kini sedang mencari striker baru untuk menggantikan pos yang akan ditinggalkan Niang. Berita ini menunjukkan jika Niang direncanakan bakal punya peran besar dalam skuad Rossoneri. Sungguh sangat disayangkan Niang harus menepi, padahal kita tahu ia tampil sangat bagus selama pramusim, dan diharapkan akan dapat memberikan kontribusi yang besar di Serie A-musim ini.

Kesimpulannya, Miha masih tetap punya banyak PR yang harus segera ia selesaikan sebelum kompetisi resmi segera bergulir, terutama soal komposisi terbaik untuk lini tengah Milan. Perbaikan lini belakang akan bergantung pada manajemen, apakah akan ada tambahan amunisi baru atau tetap dengan pemain yang ada saat ini? Jika manajemen tidak melakukan penambahan pemain, mungkin kita hanya harus berharap pada Rodrigo Ely untuk bisa menjadi lebih matang lagi, dan Alex, Zapata, Mexes, Paletta mampu menunjukkan peningkatan performa.

Demikian rangkaian 5 hal yang bisa kita pelajari dari Audi Cup 2015 hasil opini dan pengamatan penulis. Jika kamu tidak sependapat dengan apa yang ditulis di atas, silahkan utarakan pendapat kamu sendiri dalam kolom komentar. Forza Milan!

0 komentar

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan bahasa baik dan sopan, Forza Milan!