Menanti Kebangkitan Milan


Didera krisis finansial, Milan mengalami penurunan kualitas tim sejak terakhir menjuarai Serie-A pada musim 2010-2011. Penurunan ini dimulai saat Rossoneri menjual 2 pemain terpentingnya, yakni Zlatan Ibrahimovic yang menjadi andalan di lini depan dan Thiago Silva sang komandan di lini belakang. Hal ini tentu saja berimbas pada prestasi klub, setelah musim fantastis tersebut, posisi Milan dari tahun ke tahun kian mengkhawatirkan. Bukan hanya tak mampu meraih Scudetto, untuk masuk zona Eropa saja Milan tak mampu. Pada periode itu, karena krisis keuangan yang tak kunjung usai, Milan dikenal sebagai klub pengontrak pemain gratisan dan peminjam pemain dari klub-klub top Eropa, cukup memalukan untuk klub sekelas Milan yang dulu terkenal sering jor-joran dalam membeli pemain bintang.

Akhir Era Berlusconi

Angin segar mulai berhembus di bursa transfer musim 2015-2016. Mungkin karena bosan mengandalkan strategi transfer murah (yang memang tak berbuah hasil), atau mungkin tak tega melihat klub yang pernah ia bawa berjaya kian terpuruk, sang bos Silvio Berlusconi coba kembali menyuntikkan dana investasi untuk memperbaiki kualitas tim. Nama-nama seperti Carlos Bacca (dibeli dari Sevilla seharga 30 juta Euro), Luiz Adriano (dibeli dari Shakhtar seharga 8 juta Euro), Andrea Bertolacci (dibeli dari Roma seharga 20 juta Euro), dan Alessio Romagnoli (dibeli dari Roma seharga 25 juta Euro) sukses direkrut. Skuad baru dipimpim oleh Sinisa Mihajlovic yang pada musim itu berjasa mengorbitkan kiper belia berusia 16 bernama Gianluigi Donnarumma sebagai kiper utama Milan menggeser posisi Diego Lopez. Investasi dan perombakan tim yang dilakukan ternyata masih tak juga berhasil, Miha dipecat sebelum musim berakhir, prestasi Milan pun masih mengecewakan, tercecer di peringkat 7 klasemen di akhir musim.

Milan terpuruk (sumber : rossoneriblog.com)

Musim berikutnya, Berlusconi yang tak sebergairah dulu dalam membangun Milan, tak mau lagi menyuntikkan dana di bursa transfer musim 2016-2017, Milan kembali memainkan strategi lama dengan transfer pinjam dan beli gratisan. Hal ini nampaknya menjadi sebuah sinyal jika era kekuasaannya di Milan selama 30 tahun bakal segera berakhir. Di musim itu para supporter terutama yang tergabung dalam ultras seringkali melancarkan protes besar-besaran, menuntut Berlusconi lengser dan segera menjual Milan pada investor asing yang siap menggelontorkan dana besar. Sempat bergeming, namun pada prosesnya Berlusconi pun akhirnya menyerah dan setuju untuk menjual hampir seluruh sahamnya pada pengusaha asal China bernama Yonghong Li. Proses penjualan Milan kala itu berjalan lambat, banyak gangguan terjadi, hal ini membuat para supporter kian khawatir dan bahkan sampai meragukan kemampuan finansial si calon pemilik baru.

Era Baru Milan

Pemilik baru milan (sumber : rossoneriblog.com)

Setelah proses panjang yang cukup terjal dan berbelit-belit, di akhir tahun 2016, Milan resmi berganti pemilik. Era baru dimulai, nama-nama seperti Adriano Galliani dan Barbara Berlusconi lengser dari jajaran direksi, digantikan oleh Marco Fassone sebagai CEO dan Massimiliano Mirabelli sebagai Direktur Teknik. Tuntasnya proses penjualan klub dan dimulainya era baru dibawah kepemilikan asing sedikit membuat para supporter bisa bernafas lega, meski masih ada keraguan perihal kemampuan finansial sang pemilik baru dan kinerja jajaran direksi yang notabene pernah bekerja di klub rival sekota. Untuk menghapus keraguan para pendukung, Marco Fassone mewakili Mr.Li membuat pengumuman bahwa mereka akan membuat investasi besar dengan rencana pembelian banyak pemain top untuk memperbaiki kualitas tim di bursa transfer yang akan datang, apalagi di musim depan Milan bakal kembali berlaga di Eropa setelah finis di peringkat 6 klasemen akhir Serie-A.

Mateo Musacchio jadi rekrutan pertama Milan di Era baru (sumber : acmilan.com)

Dan ternyata, pernyataan Fassone tersebut memang bukan isapan jempol belaka, bursa transfer belum dimulai, Milan bergerak cepat dengan memperpanjang kontrak Vicenzo Montella sebagai pelatih serta sukses mendatangkan beberapa pemain incaran, seperti Mateo Mussachio, Franck Kessie, dan Riccardo Rodriguez dengan nilai transfer yang tak kecil. Gebrakan Milan di bursa transfer berlanjut dengan mendatangkan striker muda Portugal yang digadang-gadang sebagai penerus Cristiano Ronaldo dari FC Porto, yakni Andre Silva. Tak tanggung-tanggung, Milan rela merogoh kocek sebesar 38 juta Euro untuk merekrut Silva.

Sempat terganjal karena adanya konflik berkepanjangan yang menggegerkan dunia pemberitaan terkait perpanjangan kontrak Donarrumma yang ditangai super agen Mino Raiola, geliat transfer Milan yang dimotori oleh duo Fassobelli (Marco Fassone dan Massimiliano Mirrabeli) tak berhenti di situ, Hakan Calhanoglu (dibeli dari Leverkusen seharga 20 juta Euro), Fabio Borini (pinjaman dari Sunderland), dan Andrea Conti (dibeli dari Atalanta seharga 27 juta Euro) berhasil didatangkan. Pergerakan mengesankan ini tentunya sukses membuat para supporter Milan girang bukan main, pasalnya sudah cukup lama mereka tidak mendapatkan bursa transfer yang cukup membahagiakan.

Pembelian Bonucci jadi kejutan besar untuk fans Milan (sumber : acmilan.com)

Dan yang terbaru, sebuah kejutan berhasil dihadirkan duo Fassobelli untuk para fans. Tanpa banyak rumor dan berita, tiba-tiba Milan (lagi-lagi) menggebrak bursa transfer dengan membajak Leonardo Bonucci dari sang rival penguasa Serie-A 6 musim terakhir, Juventus. Memanfaatkan situasi konfik Bonucci-Allegri yang sejak akhir musim lalu tak kunjung mereda, Milan membeli Bonucci seharga 42 juta Euro dari si Nyonya Tua. Pembelian ini jelas saja sukses menghebohkan pemberitaan dunia, pasalnya Bonucci yang berstatus sebagai salah satu bek terbaik dunia, sudah lama diincar Chelsea dengan Antonio Conte-nya serta Manchester City yang siap merogoh kocek jauh lebih dalam dari yang dikeluarkan Milan untuk mendapatkan jasa Bonucci. Konon Chelsea dan City siap membayar Juve sebesar 60 juta Euro untuk membeli Bonucci.

Banyak yang mempertanyakan keputusan yang diambil oleh Leo yang lebih memilih pindah ke Milan daripada Chelsea, City atau Barcelona, karena hal ini dianggap sebagai sebuah langkah mudur dalam karirnya. Namun, apapun itu, sebanyak apapun berita miring yang menyertai proses kepindahan yang mengejutkan ini, yang pasti sejak kemarin (15 Juli 2017) Leonardo Bonucci telah menginjakkan kaki di Casa Milan, untuk kemudian senin besok, bersama Lucas Biglia (rekrutan anyar Milan lainnya) melakukan tes medis sebelum resmi menandatangi kontrak bersama Milan.

Setelah kejutan Bonucci yang tak disangka-sangka, pergerakan Milan di bursa transfer nampaknya belum akan berakhir. Langkah berikutnya diperkirakan akan kembali menyentuh sektor lini serang, dengan merekrut satu striker top lain untuk mendampingi Andre Silva. Nama-nama seperti Aubameyang yang pernah membela Milan dan Andrea Belotti yang musim lalu tampil fantastis dengan Torino menjadi incaran utama, dengan nama-nama lain seperti Morata dan Kalinic sebagai alternatif.

Aubameyang jadi incaran utama Milan (sumber : rossoneriblog.com)

Bursa transfer memang belum berakhir, musim kompetisi 2017/2018 juga belum dimulai, namun melihat perkembangan Milan saat ini, rasa optimis pastinya telah menyala-nyala dengan membara di dada para supporter Rossoneri. Pergerakan transfer yang agresif cenderung gila ini pastinya sudah begitu lama diimpikan para fans yang dalam beberapa tahun terakhir telah cukup menderita. Meski belum tentu akan membuahkan hasil yang memuaskan (karena tim dengan banyak pemain baru pastinya butuh proses lama untuk dapat menyatu), rasanya sedikit kegembiraan di bursa transfer ini patut disyukuri dan dirayakan oleh para penggemar Milan di seluruh dunia.

Para pemain baru Milan di pertandingan persahabatan melawan Lugano (sumber : rossoneriblog)

Berikutnya, mari kita nikmati proses kebangkitan Milan secara pelan-pelan, karena takkan pernah ada hasil yang instan. Kita tunggu seperti apa racikan strategi Montella dengan skuad yang kualitasnya jauh lebih baik dari musim lalu. Semoga membuahkan hasil yang memuaskan, sehingga Milan dapat kembali ke habitatnya di papan atas Serie-A dan jajaran elit Eropa. Forza Milan! #WEAREACMILAN 

0 komentar

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan bahasa baik dan sopan, Forza Milan!